Sera merasa tidak enak hati untuk kesekian kalinya.
Sorry Di, sorry," ia terbata-bata, tangannya ia letakan di dada Haikal dan berusaha bangun sendiri menyeimbangkan tubuhnya.
"Ya Kan, hati-hati, maaf tadi belum sempat di keringkan, makannya aku nyuruh Mbok Darmi keatas biar sekalian di pel in," jelas nya.
Mendengar ucapan Haikal membuat nya teringat ucapan dia di walking closet dan membuatnya segera berjalan keluar, dengan langkah lebih hati-hati karena basah yang dibuat Haikal.
Ia kini meremas kepalanya. "Astaga, kenapa mulut gue gak bisa disiplin banget masalah begini," lirihnya sambil mengerang dan membanting kan tubuhnya keatas kasur, mirip seperti anak kecil yang sedang kesal.
"Ma, ponsel Mama bunyi terus dari tadi!" ucap Khaira, begitu melihat ibunya turun dari tangga lantai dua.
Kania tersenyum dan langsung mengambil ponsel itu. Kania melihat nama Ayah mertuanya terpampang di layar ponsel. "Halo, Ayah ada apa?" tanya Kania langsung tanpa berlama-lama.