Hati sarah gemetar. Setelah Selman serkan Pratama mengatakan itu.
"Kenapa Serkan menanyakan itu?" ucap Sarah pada anaknya. ia terus memanggil Serkan dengan sebutan Selman yaitu putranya, kenyataannya putranya meninggal karena penyakit jantung yang sama seperti yang di derita Keenan. Sehingga depresinya melebihi batas dan membutakan pikirannya, sehingga menganggap Serkan adalah Selman.
"Apakah Mama ingin tinggal disini bersama Papa?"
"Tentu, Mama disini karena ingin Serkan punya Papa," jelas Sarah, ia memegang tangan anaknya itu.
"Tapi Serkan tidak masalah hanya memiliki Mama, mama saja sudah cukup," jawab Serkan.
"Kenapa kamu berbicara seperti itu?"
"Papa tidak pernah memanggil Serkan sebagai putranya, serkan juga merasa Papa dan Kakek adalah orang lain, mereka tidak seperti keluarga teman-teman Serkan,"