Hati Keenan semakin berdegup kencang. Ia tak tahu harus seperti apa.
Keenan merasa kebahagiaan nya akan hilang sekarang, Kania bertemu Haikal tepat didepan matanya! Padahal ia sudah tau akan seperti ini, tapi melihatnya secara langsung sudah membuat hatinya hancur secara gamblang.
"Apakah kamu anak kecil, bagaimana perasaan Ayah melihat putranya tidak mau diberikan perawatan saat sedang sakit, apa kamu tidak memikirkan nya?" Sera memarahi Haikal.
"Apa kamu datang untuk mengatakan itu?" tanya Haikal, padahal ia senang melihat wajah perempuan yang di rindukan nya.
Sera menoleh pada Keenan yang menundukan kepalanya. "Aku datang bersama suamiku, untuk melihat bagaimana adiknya bersifat ke kanak-kanakan!"
Keenan yang mendengar itu mengangkat kepalanya, menatap sang istri bicara.
"Apakah kamu benar-benar ingin menikah dengan Kakakku?" pertanyaan itu terlontar begitu saja dari mulut Haikal, pengharapan Haikal benar-benar nyata di matanya menanti jawaban Sera.
