-Perjalanan (2)-
(Ada adegan 18+ harap bijak)
Carlos memasukannya kejantanannya ke dalam diri Medi, namun Medi memegang bahunya.
"Jika kita melakukannya, besok saya akan sulit berjalan di depan para ksatria yang lain, itu akan membuat mereka berpi—"
Carlos memotong dengan bibirnya yang menciumnya
"Persetan, jangan pedulikan mereka, kamu adalah Nyonya mereka dan mereka tidak akan berpikiran buruk tentangmu" ucapnya
Matanya berbinar saat Carlos mengatakan itu, lalu Carlos tersenyum dan memasukan batangnya ke dalam diri Medi
"ahhh... sa sakit.." lirihnya
"mengapa masih begitu sempit, ini membuat gila" gerutu Carlos
Dia menciumi Medi agar teralihkan dari rasa sakit dan mulai memompa masuk kedalam diri, semakin dalam dan semakin intens.
Gerakan yang kuat membuat Medi semakin mengencangkan vaginanya dan itu membuat Carlos menggeram.
"Sekarang kamu menjepitku dengan sangat kuat, aku bisa gila Med" ucapnya pada Medi.
Carlos mengubah posisi dengan dia dibawah dan Medi di atas, perubahan posisi ini mengagetkan Medi karena kejantanannya seolah semakin masuk lebih dalam ke vaginanya. Medi terengah engah
"hah... hahh..."
"bukankah dirimu melahap diriku sepenuhnya" bisik Carlos
Carlos membantu memegang pinggulnya dan menggerakannya naik dan turun, Medi hanya bisa terengah engah menikmati euphoria ini.
"kamu bisa menggerakannya sendiri..:" ucap Carlos memberi bimbingan pada Medi
Medi mengikuti instruksi Carlos dan mencoba menggoyangkan pinggulnya
'itu terasa nikmat' pikirnya
'Astaga.. apakah aku telah menjadi secabul ini' pikiran lain bermunculan di dalam kepala Medi.
Carlos yang sudah tidak tahan dengan itu semua, memegang pantat Medi dan menggerakkan pinggulnya sendiri dengan gerakan yang keras dan cepat.
Gerakan itu seakan menghancurkan leburkan Medi di dalam tubuhnya, tidak kuat dengan kecepatan itu, Medi telah klimaks beberapa kali hingga akhirya Carlos mempercepat lagi dan mengeluarkan caiannya di dalam diri Medi.
Medi jatuh ke bawah tubuh Carlos, merasakan sesuatu yang panas menyembur di dalam rahimnya dan sesuatu itu perlahan lahan keluar dari pahanya membasah kasur itu.
Carlos mengeluas kepala Medi yang terjatuh di tubuhnya dan melihat suara napas teratur dari Medi
'sudah tidur, dia pasti sangat lelah'
Dia menarik selimut dan menutupi tubuh mereka dengan selimut.
Medi terbangun dan disaat matanya terbuka, mata itu langsung menghadap pada dada bidang telanjang dari Carlos, dia mengalihkan pandangannya pada wajah pemilik dada bidang itu.
Tangannya terangkat mengelus wajahnya dengan pelan hingga sebuah suara menusuk telinganya.
"Sampai kapan kamu akan memegang wajahku"
Medi terkejut saat seseorang dihadapannya ini telah bangun sedari awal dan mengetahui pebuatannya, dia menarik tangan dan membalikan tubuhnya berlawan dengan Carlos.
Carlos mendekatinya dan memeluknya dari belakang, dia menjilati telinga Medi, menciumi bahunya yang telanjang.
'"Henn.. hentika ah...." Teriaknya saat merasakan Sesuatu yang besar dan keras menyetuh bagian belakangnya.
"Lihatlah, padahal ini masih pagi tetapi kamu telah membangunkan bagian tubuh bawahku"
Medi membalikan badannya menghadap Carlos lalu mendorong tubuh Carlos menjauh darinya.
"Kita akan melanjutkan perjalanan hari ini" ucapnya
"lalu..."
"kita tidak bisa melakukannya"
"apakah kita akan melakukannya saat telah sampai di kediaman" ucapnya dengan senyum kecil
Wajahnya memucat saat mendengar pertanyaan itu, dia berdiam lama untuk meyakinkan diri menjawab pertayaan Carlos.
Namun sebelum dia menjawab pertanyaan itu, pintu ruangan itu diketuk dan suara dari salah satu ksatria terdengar dibalik pintu itu.
Carlos berdecik sebal karena seseorang telah menganggu, tetapi dia juga sadar bahwa ini sudah hampir siang dan mereka tidak boleh membuang banyak waktu dan harus segera berangkat agar mereka bisa tiba di Utara denngan cepat.
Mereka melanjutkan perjalanan dengan Medi di dalam kereta dan Carlos menunggangi kuda.
Setelah lewat beberapa hari, daerah utara sudah tampak keliatan.
Tempat indah yang belum pernah Medi lihat sebelumnya, yaitu sebuah gunung, dia tidak tahu bahwa daerah utara memiliki gunung yang bersebelahan dengan daerah utara.
Medi menghentikan kereta sebentar dan mengajak Medi untuk menaiki kuda bersam dengannya.
"Apakah kamu suka tempat ini" tanyanya
"Ya, ini tempat indah yang belum pernah saya lihat sebelumnya" ucapnya sambil melihat sekeliling tempat itu.