Chapter 4 - Bab 4

-Pernikahan-

Tidak membutuhkan waktu yang lama, setelah pertemuan mereka di kediaman Duke Carlos.

Duke Carlos mempersiapkan semua hal terkait pernikahannya beserta dengan kontrak pernikahannya.

Setelah dua minggu lebih mengurus hal hal yang diperlukan.

Tibalah saatnya Duke Carlos beserta ajudannya untuk mendatangi kediaman putri Medi.

Mereka berdua yang sekarang di dalam ruangan di kediaman putri Medi.

"Ini adalah surat kontrak pernikahan kita berdua, lihatlah dan apakah anda akan menambahkan pasal dalam kontraknya" ucap Duke.

Medi membaca secara seksama, dia mengerti bahwa diantara mereka berdua, harus bisa saling menjaga privasi/masalah pribadi masing masing, Medi menambahkan

"Jika kita memiliki seorang anak, dan kedua belah pihak memutuskan perceraian, maka anak itu dapat diambil oleh Duke Carlos" Ucap Medi

"Apakah anda berharap akan bercerai dengan saya" Tanya Duke Carlos dengan tatapan tajam dan menusuk ketika pertanyaan tu di lontarkannya.

"Bukan seperti itu maksud saya Duke, saya cuma beranggapan jika itu terjadi" jawab Medi cepat agar tidak ada kesalahpahaman diantara keduanya.

Dia tahu bahwa Duke Carlos kejam, tetapi selain itu faktanya adalah Duke Carlos adalah pria yang tampan dengan tubuh yang besar, semua perempuan menyukainya walaupun terluhat menakutkan, tidak aneh bagi Medi mengetahui bahwa walaupun Duke Carlos menakutkan tetap ada saja perempuan yang melemparkan tubuhnya pada Duke Carlos.

Setelah merasa isi perjanjian itu sudah sesuai dengan kesepakatan mereka berdua, surat kontrak itupun ditanda tangani kedua orang tersebut.

Lalu tanpa banyak basa basi, Duke memberi tahu Medi bahwa dia akan meminta izin langsung kepada raja.

Permintaan Duke Carlos tidak langsung disetujui oleh Yang Mulia Raja, tetapi raja menyadari seberapa besar pengaruh Duke Carlos dan berkat bujukan putra mahkota yang mengatakan bahwa Duke Carlos adalah seorang ksatria yang hebat yang akan membantu kerajaan itu.

Memikirkan pengaruhnya, raja pun memutuskan mengizinkan pernikahan Duke Carlos dengan Putri Medi dengan beberapa syarat yang diusulkan kepada Duke dan Duke menyanggupi syarat tersebut.

Medi telah mendengar dari Duke kalau raja telah merestui mereka berdua, maka Duke berkata kepada Medi untuk bersiap pergi ke kediaman Duke ke esokan harinya.

Ke esokan harinya, Medi telah bersiap dengan menggunakan baju putih yang membuatnya terlihat cantik dengan kulitnya yang putih dengan rambut pirang dan matanya yang biru.

Carlos terkesima melihat kecantikannya dengan balutan gaun putihnya yang sederhana.

Dia mengajakya menaiki kereta dan mereka hanya berdiam lama di dalam kereta sampai Medi mengucapkan

"Apa kita akan langsung ke kediaman Duke" tanyanya

Duke menatapnya sebentar lalu menjawab "kita akan pergi ke gereja, apakah kamu tidak mau mengucapkan sumpah pernikahan"

"ah.. iya, saya baru ingat" jawab Medi dengan bibir sedikit terangkat.

Tak butuh waktu yang lama hingga mereka sampai ke gereja yang ada di ibu kota kerajaan Esteln.

Mereka berdua keluar bersama dan memasuki gereja dengan seorang pendeta yang telah siap disana.

Mereka mengucapkan sumpah mereka disana dengan kesederhanaan tanpa adanya jemaat maupun pesta resepsi.

Setelah mengucapkan janji, mereka kembali ke kereta dan berjalan menuju kediaman Duke.

Beberapa pelayan kediaman Duke telah berkumpul di depan pintu masuk dan menyambut kedatang nyonya baru mereka.

Medi masuk ke dalam bersama Carlos dengan para pelayan yang menyambut mereka, lalu Carlos memberitahu bahwa dia masih ada pekerjaan yang harus dilakukan dan menyuruh kepala pelayan yaitu Zein mengantar nyonya baru ke kamar yang telah di sediakan.

Medi mengikuti kepala pelayanan tersebut sambil bertanya

"Apa boleh saya melihat beberapa ruangan lain di tempat ini" Tanya Medi

"Tentu saja nyonya, tetapi saya perlu meningatkan bahwa kediaman ini bukan kediaman utama Duke Carlos, kediaman utama Duke Carlos berada di sebelah utara kerajaan Esteln" ucap Zein.

Mendengar hal itu, Medi hanya bisa mengangguk anggukkan kepalanya, awalnya dia pikir kediaman yang besar ini merupakan kediaman utama Duke, ternyata dia memiliki wilayah sendiri dengan kediaman utamanya berada dalam wilayahnya.

Malam telah datang dan saat itu adalah waktunya makan malam, tetapi Medi masih saja belum melihat Carlos sejak terakhir kali bertemu di awal masuk kediamannya ini.

"Apakah Carlos tidak ikut makan bersama" tanyanya kepada kepala pelayan.

"Maaf nyonya, Tuan memiliki beberapa pekerjaan yang harus di urus, Tuan akan melewatkan makan malam" jawab Zein dengan sopan.

Wajahnya sedikit kecewa mendengar jawaban itu, karena ini merupakan makan malam pertama mereka berdua sebagai sepasang suami istri, namun dia malah makan malam sendiri.

Medi menghapus wajahnya kecewanya dengan mengingat bahwa pertemuan mereka sngat singkat, tidak mungkin mereka berdua akan dekat secapat itu.