Ada kesalahan posting. Silakan baca bab selanjutnya terlebih dahulu yaitu bab 117
Daniel yang melihatnya mencoba untuk menyeka air mata itu. Tapi ditepis oleh Sarah.
"Sarah," panggil Daniel pelan.
"Kayaknya—" Tercekat, suara Sarah terdengar bergetar. "Aku mulai jatuh cinta sama kamu," lajut Sarah dengan mata menekuri kedua kakinya.
Daniel terkejut—tapi dia senang. Atau mungkin lega. Meski ada rasa bersalah pada Cahaya yang sudah membuat hidup wanita itu sekarang menjadi menderita seperti ini.
"Tapi kamu udah ada wanita yang kamu cintai, kan?"
Daniel diam.
"Sarah, aku mau nyari Cahaya boleh?"
Sarah mendongak. Untuk apa?
"Aku mau minta maaf sama dia, karena udah buat hidup dia seperti sekarang. Aku gak tau dia ada di mana. Apa masih di Indonesia atau pergi entah ke mana. Tapi aku mau minta maaf sama dia, karena aku—karena aku udah ninggalin dia."