Celline membawakan masuk bubur untuk Morvin pagi itu. beserta obat yang diberikan oleh dokter kemarin sebelum dia meninggalkan rumah sakit.
Morvin terpaksa membuka matanya ketika melihat cahaya masuk ke dalam kamar saat Celline menyibakknya.
"Bangun dong suami, waktunya sarapan," kata Celline. Pagi ini dia memakai daster membuat Morvin ingin lompat dari tempat tidurnya kemudian memeluk Celline.
"Kenapa gak makan di meja makan aja, aku masih bisa jalan ke sana kok."
"Aku yang mau makan di balkon, udaranya enak adem. Abis ujan kemarin."
Morvin langsung turun dari tempat tidurnya, membantu Celline menggeser pintu balkon.
Udara sejuk membuat Morvin menghirup udara dalam dalam kemudian melepaskannya perlahan. Dia melihat ke sekeliling, masih mendung membuat jiwa magernya semakin meronta.
Ah dia lupa, kalau dia akan libur sampai lusa. Dia bisa mager di atas tempat tidur bersama Celline sampai masuk ke klinik nanti.