Rindi membuka matanya pelan, hari masih larut malam. Rindi melenguh pelan lalu menggerakkan badannya pelan. Dia melihat Stefano sedang tidur sambil duduk di samping ranjang. Stefano sedang memegangi tangan Rindi sekarang.
Rindi merasa iba melihat suaminya sudah beberapa hari ini tidak istirahat dan makan dengan benar. Rindi mengusap kepala Fano pelan.
"Maaf, Chan karena Aku Kamu jadi tidak bisa pulang ke apartemen," ujar Rindi pelan.
Merasakan ada yang memegang kepalanya, Stefano terbangun dan langsung duduk tegak sambil menguap. Stefano terkejut melihat Rindi justru duduk sambil memandanginya sekarang.
"Kenapa? Ada apa? Perutmu sakit lagi? Perlu Aku panggilkan Dokter?" Tanya Stefano beruntun bernada panik.
Rindi tersenyum tipis melihat reaksi Stefano. Kepalanya menggeleng pelan lalu kemudian menggeser duduknya. Rindi memukul-mukul ranjang sedikit memiliki ruang di sampingnya. Kening Stefano mengkerut bingung dengan tanda yang Rindi berikan.