Hingga hari ini kami masih memantau pergerakan Willy. Seakan hilang ditelan bumi, tak sekalipun si Licik itu menampakkan batang hidungnya atau berita tentang dirinya beredar. Kami pun bersiaga dengan rencana baru yang mungkin bisa menyingkirkannya dari dunia bisnis. Lengah sedikit, kami masuk dalam jebakan William Anderson!
Ke mana si tukang tikung itu?
Merasa ketar-ketir karena ulahku yang menyentil ego Willy, aku berusaha tidak mengacaukan apa yang sudah kami susun dengan mengikuti saran ibu Jessica tempo hari. Persoalan menjadi rumit, kala proyek mengalami kegagalan. Produk proyek terbaru mengalami cacat produksi. Bukan perkara besarnya kerugian yang harus ditanggung, tapi penilaian dari segmentasi pasar yang terlanjur membeli. Semua produk tersebut harus ditarik untuk dimusnahkan.
"Jangan-jangan ini kerjaan Willy!" tudah pak Chandra melempar laporan produksi. Lelaki itu meradang ketika mendapat kabar produk yang sudah dilepas ke pasar, justru