Aku masih menunggunya bicara, menyampaikan isi hatinya tanpa ada yang tertinggal. Meskipun dengan rasa yang menggebu ingin lari karena kegugupan, aku tetap tidak bisa menghilang dari sini. Mobil ini pintunya tidak dikunci, tapi menggerakkan tangan kiriku untuk membukanya saja tidak terlaksana.
Dia masih membisu menarik semua kosakata yang pernah dipelajarinya untuk bisa disusun sebagai kalimat bagus dan menarik perhatian. Aku ingin tahu sejak kapan dia punya perasaan khusus padaku.
Tindakannya belakangan ini memang sangat aneh. Cara pendekatannya juga tidak terlihat. Apa mungkin bersembunyi di balik kemeja bos dan karyawan?
Aku berpaling darinya tanpa bisa berbuat apa-apa termasuk mengendalikan perasaan yang belum kembali normal ini. Kalau dia kehilangan kata-kata, apa dulu juga begini sewaktu melamar mantan istrinya?
"Apa kamu masih butuh waktu untuk berpikir?"