Uang sejumlah dua juta Rupiah kuletakkan di meja sebelum berangkat kerja pagi ini. Setoran bulanan yang katanya 'rezeki tidak akan habis kalau membahagiakan orang tua.' Aku tidak muluk-muluk tentang harapan itu. Cukup hidup bebas utang dan ibuku bisa bersikap lebih baik padaku. Cukup! Itu saja.
"Alhamdulillah," ucap ibuku saat dia duduk dan mendapati uang yang kuletakkan tadi. Kemudian perempuan yang melahirkan itu menghitungnya lembar demi lembar.
"Tagihan listrik naik lagi. Gas juga udah hampir habis. Beras juga tinggal sedikit lagi sampe besok," keluhnya dengan nada merocos.
Gas yang dimaksudnya adalah gas elfuji. Emak-emak paling pusing memikirkan kebutuhan rumah, kecukupan pengeluaran setiap bulan. Aku mengerti itu dan aku tidak mau terlalu memikirkannya. Cukup otakku sakit karena urusan kantor.