Bagiku semua itu omong kosong.
Manusia harus menerima rasa sakit, menerima kenyataan bahwa dirinya terluka dan membiarkannya terbenam di luka itu untuk sementara waktu. Bahwa manusia harus melewati kesakitan itu agar bisa sembuh dari luka yang terlanjur dipahat.
Ada kalanya manusia harus mengakui bahwa dirinya sedang tidak baik-baik saja. Manusia tidak boleh membohongi dirinya bahwa dia sedang terluka.
"Sebenernya itu yang harus dilakukan oleh kita orang dewasa –"
"No, bukan cuman orang dewasa, tapi semua. Kebanyakan malah anak-anak remaja yang banyak ngalami hal itu sekarang. Mereka sedang dalam fase labil," imbuh Rahmi memotong pembicaraanku.
"Well, you know … kalian sering, kan, nemu postingan soal mental awareness, depresi dan sejenisnya, entah itu dari akun pribadi atau lembaga resmi psikologi. But, for me, nggak semua itu adalah bener. Sebagiannya adalah keliru. Kenapa kita dikatakan 'menyalahkan diri sendiri' kalo kita nggak membantu seseorang atau meraih sesuatu –"