"Udahan dulu latihannya. Kita udah kompak, kok. Cuma perlu di latih lagi gerakannya biar tambah lancar. Trus tangannya di kuatin lagi pas gue mau naik. Takutnya ntar jatuh. Semangat teman-teman!" Intrupsi Salsha kepada teman-temannya.
Sebagai kapten cheers menyebabkan Salsha harus siap siaga memberikan masukan kepada teman-temannya. Salsha punya tanggung jawab yang besar di timnya ini.
"Okee, Shaa," jawab teman-temannya secara kompak.
Salsha tersenyum dan duduk di pinggir lapangan. Salsha menyeka keringatnya dengan sapu tangan dan meminum air putih di botol yang ia sediakan tadi.
"Sha-Sha, lihat deh." Dinda datang dan menepuk pundak Salsha.
Salsha terbelalak kaget sembari tersedak. Salsha menatap Dinda tajam. "Lo bisa bikin gue mati karena keselek. Lagian lo ngapain sih heboh banget."
"Lihat, noh!" Dinda menunjuk ke arah lapangan basket. "Ngapain coba Aldi sama Farel main basket berdua?"
