Farel menghentikan motornya di sebuah cafe es krim yang tidak jauh dari sekolahnya. Farel tidak lansung membawa Salsha kerumahnya. Farel masih dingin menemani gadis itu. Semoga saja dengan ini, Salsha mau membuka hatinya untuk Farel lagi.
Farel membuka helmnya dan menengok ke belakang. "Kita mampir disini dulu, nggak papa ya. Aku tahu kamu lagi sedih, dan dengan makan es krim kamu pasti ngerasa lebih baik."
"Tapi gue pengen pulang, Rel. Gue mau istirahat," kata Salsha menolak ajakan Farel.
"Sebentar aja. Nanti aku antar kamu pulang kok."
Akhirnya dengan berat hati, Salsha turun dari motor Farel. Salsha ingin melepaskan helmnya namun Salsha merasa kewalahan. Farel yang melihat itupun berinisiatif untuk membuka helm yang Salsha pakai.
"Biar gue aja yang buka," kata Farel.
Salsha menurut. Farel pun mendekat ke arah Salsha dan membuka helmnya. Dari jarak sedekat ini, Salsha bisa melihat wajah tampan Farel. Lelaki yang pernah mengisi hatinya.