Farel menghempaskan badannya yang terasa lelah di sofa. Farel menghela nafasnya berulang kali. Beberapa hari ini Farel selalu merasa lelah dan banyak pikiran. Farel selalu memikirkan tentang Salsha. Gadis itu seakan tidak bisa lepas dari pikirannya.
Sepertinya Farel memang sudah menyukai Salsha. Perasaan benci yang dulu bersarang di hati Farel kini berganti menjadi perasaan suka. Namun Farel cukup tahu diri, ia yakin jika Salsha tidak akan mungkin mau kepadanya lagi mengingat apa yang sudah ia lakukan kepada Salsha.
"Kak Farel lagi ada masalah, ya?" tanya Sonia sembari duduk di samping Farel. "Sonia lihat akhir akhir kak Farel murung terus."
Farel mengalihkan pandangannya menatap Sonia. Farel tidak boleh terlihat seperti orang yang sedang ada masalah di depan adik semata wayangnya itu. Farel harus terlihat baik baik saja meskipun sekarang Farel sedang memiliki bayak masalah.