Dinda menatap Farel yang sedang membersihkan luka-lukanya dengan tatapan tajam. Semua rencananya hancur berantakan. Sekarang semuanya sudah berakhir, Dinda sudah tidak punya kesempatan lagi untuk menghancurkan Salsha karena Aldi sudah mengetahui niatnya itu. Dan Aldi pasti akan menjaga Salsha lebih ketat lagi.
"Lo bego banget, Rel. Lo udah sia-sian kesempatan yang ada!" Dinda tidak habis pikir jika rencana yang sudah ia susun rapi itu harus gagal. Padahal tinggal selangkah lagi keinginannya itu akan terwujud.
Farel menekan kapas yangsudah di tetesi alkohol ke sudut bibirnya yang terluka. Farel hampir saja mati di tangan Aldi dan Dinda masih memikirkan rencana konyol itu.
"Lo masih mikirin rencana lo disaat kondisi gue kayak gini?" Farel tidak habis pikir dengan jalan pikiran Dinda. Gadis itu sangat jahat dan tidak punya hati sedikitpun. "Harusnya lo mikirin gimana caranya gue pulang tapi Mama gue nggak lihat keadaan gue yang babak belur kayak gini."