Chereads / changing life / Chapter 32 - 31. kejadian

Chapter 32 - 31. kejadian

rumah singgah yang menampung berbagai orang dengan gangguan jiwa pernah sekali kecolongan dalam menangani pasiennya. ahmad yang saat itu dirawat dirumah sakit jiwa karena depresi berat menjadikannya harus di rawat dirumah singgah. selain itu dia juga gak mau meminum obat. setiap hari keadaannya makin parah dan harus di kunci dikamar sendiri. entah kenapa saat itu dr vivi menyarankan untuk di lock dikamar. mungkin dokter vivi tahu bahwa keadaan ahmad sudah mau mati.

ya dokter vivi pun baru pertama kali menangani pasien dengan gangguan jiwa berat. kalau masih mau minum obat sih gak apa-apa tapi ini dia gak mau minum obat. keadaan yang menyedihkan bagi ahmad dan sudah berapa kali ahmad mau kabur dari rumah singgah cemara. ahmad bukan lah orang terlantar tapi karena orang tuanya sudah tidak sanggup mengurusinya maka dari itu mereka memberikannya di rumah singgah. jika keadaannya sudah baik baru bisa tinggal bersama lagi.

pagi itu sekitar pukul 2 pagi ahmad berteriak-teriak dia ingin keluar dan ingin buang air kecil. petugas yang saat itu bertugas mengantarkannya untuk buang air, ahmad pun keluar dari kamar dan dia hanya tertawa -tertawa sendiri dia bilang aku mau masuk surga pak amin, pak amin yang mendapat tugas malam hanya manggut-manggut saja. akhirnya mereka sampai di kamar mandi yang memang tidak jauh dari kamar ahmad. tanpa diketahui ahmad telah mengambil piring yang buat makan pak amin.

ahmad masuk ke kamar mandi dan disana dia memecahkan piring tersebut prank suara piring berbunyi tanpa basa basi pak amin masuk kekamar mandi dan dia hanya melihat ahmad tangannya yang bercucuran darah. pak amin kaget dan segera membawa ahmad ke igd di rumah singgah mawar tanpa basa basi dokter yang bertugas menanganinya tapi ahmad tidak dapat tertolong, sudah banyak darah dan dia kehabisan darah.

seluruh rumah singgah cemara panik saat kejadian tersebut tapi dokter vivi menjelaskan bahwa ini adalah kecelakaan murni dan bukan salah siapa-siapa. dokter vivi yang baru datang karena keadaan darurat langsung melihat keadaan ahmad. sebelum meninggal ahmad hanya mengatakan bahwa dia akan surga. tadinya pak amin hanya menganggapnya biasa saja tapi ternyata ahmad melakukan hal yang diluar dugaan.

romi pun selalu pemilik dan pengurus juga datang saat kejadian itu dan dia bilang kepada orang tua ahmad serta minta maaf, orang tua ahmad pun merasa sedih dengan kehilangan putra satu-satunya. mungkin ini jalan yang terbaik dan jalan yang sudah digariskan oleh Allah buat ahmad jawab orang tua ahmad.

kejadian di rumah singgah cemara cepat banget menyebar dan sampai warga sekitar tahu, banyak yang simPATI dan empati tapi banyak juga yang mecemooh dan bilang rumah singgah cemara tidak bisa diandalkan. warga sekitar yang sudah tahu kejadiannya menganggap itu kesalahan pasien dan kejadian itu memang dilakukan tanpa sengaja. romi pun menganggap hal itu kecelakaan. dan romi memperketat penjagaan bagi odgj dengan gangguan berat dan tidak mau minum obat yang sama seperti ahmad.

dalam keseharian memang dirumah singgah cemara ada berbagai tingkatan penyakit mulai dari yang sedang hingga yang berat. dirumah singgah ini telah banyak membantu warga Indonesia dan mengedukasi tentang kesehatan mental. ahmad hanya lah contoh kejadian yang tidak diinginkan oleh romi dan pengurus lainnya. rumah singgah ini memang ada tempat rawat inap dan disini juga hampir setiap hari pasien dianjurkan minum obat.

banyak yang sembuh tapi banyak juga yang selepas dia keluar dari rumah singgah ini akhirnya kembali menjadi odgj. rumah singgah ini sangat membantu bagi warga dan banyak warga yang turut serta dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan di rumah singgah ini.