Chereads / changing life / Chapter 23 - 22. organisasi

Chapter 23 - 22. organisasi

kehidupan romi yang berubah membuatnya belajar akan arti kehidupan. mulai dari titik terendah hingga menjadi stabil. romi pun aktif dalam organisasi yang telah memberikannya pelajaran akan penyakit jiwa ini. romi jadi mengetahui bagaimana cara agar dia tidak relap pada saat dikeramaian. organisasi ini banyak memberikan edukasi mengenai penyakit jiwa. ternyata penyakit jiwa ada beberapa yaitu skiropenia, bipolar, dan depresi. begitu juga cara menanganinya. kehidupan romi yang jauh dari kekurangan ternyata bisa terkena penyakit ini. karena pada umumnya orang yang terkena penyakit ini adalah orang yang kurang mampu dari segi ekonomi. ya banyak yang bilang bahwa penyakit ini adalah gara guna-guna, santet, telah dan lainnya. dari organisasi ini maka romi belajar untuk menjadi dirinya sendiri. walaupun sudah stabil tapi tidak menutup kemungkinan bahwa romi bisa kembali relap. kehidupan romi yang sekarang menjabat sekretaris di organisasi ini membuatnya merasa dirinya berharga dan dihargai oleh temen-temennya dan anggota. ade dan Bima pun mengikuti organisasi ini mereka menjadi teredukasi oleh dokter-dokter yang ada diorganisasi ini. kehidupan romi berubah yang tadinya hanya menganggap penyakit ini biasa saja ternyata penyakit ini sangat parah dan bisa menyebabkan kematian. ya jika diluar negeri sampe ada yang bunuh diri karena penyakit ini. sekarang romi concern pada orang-orang yang menderita penyakit jiwa ini. dia menjadi Nara sumber dan kisah nyata pada penyakit ini. perlahan orang juga mulai teredukasi akan hal ini. apalagi saat disuatu perumahan ada seorang yang mengalami gangguan jiwa hingga sampe dipasung hal itu membuat hati romi menangis dan ingin membebaskan orang tersebut. romi selalu ikut pada setiap kegiatan di organisasi ini. organisasi ini bertujuan untuk mengedukasi pasien yang sudah kronis. ya banyak kejadian yang telah berpuluh-puluh tahun dan baru diobati. ini sangat sulit karena mungkin orang tersebut sudah tidak mengenali dirinya. romi pun sering membantu dengan memberikan sumbangan ke organisasi ini. organisasi ini hanya wadah tempat berkumpul bagi orang -orang yang memiliki penyakit yang sama. kehidupan mereka ternyata banyak berubah setelah terkena penyakit ini. ya walaupun mereka terlihat normal tapi pada saat relap dia akan mengamuk dan memukul atau memotong tangannya sendiri. tapi berkat edukasi dini kami semua bisa mencari cara agar tidak relap dan stabil. beberapa kali romi membantu keluarga yang mengalami penyakit jiwa ini, ya baik materil atau immateril. anggota dan pengurus organisasi mengedukasi mereka dan bantuan berupa materil yaitu dengan membayar iuran BPJS mereka dan berobat gratis. walaupun tidak sepenuhnya tapi hal ini membuat romi merasa bermanfaat bagi orang lain. pernah romi menghadiri kuliah umum tentang kesehatan dengan dokter -dokter ahli di bidang jiwa. ya mereka pun mengedukasi hal ini dan banyak orang mulai paham bahwa penyakit ini sama dengan penyakit fisik. romi divonis meminun obat seumur hidupnya sama dengan orang terkena diabetes dia harus meminum obatnya tiap hari. obat sangat dibutuhkan untuk menekan emosi dan mood bagi pasien. karena itu lah obat harus diminum. selain itu organisasi ini juga mengedukasi orang -orang yang membawa orang dengan gangguan jiwa ke orang pintar atau dukun. banyak orang yang telah berobat ke dukun tapi tidak kunjung sembuh. kehidupan romi pun pernah mengalaminya dia dibawa oleh dua sahabatnya ade dan Bima, romi dibawa dan diruqyah tapi hasilnya tidak ada malah romi bertambah bisikannya. entah bagaimana dua sahabatnya sampai kepikiran seperti itu, dia hanya berpikir bahwa semua penyakit bisa sembuh oleh dukun tersebut mungkin romi bisa sembuh juga. hal itu pernah dialami romi. romi sendiri tadinya percaya akan hal itu tapi lama kelamaan dukun tersebut tidak terbukti bisa membuatnya stabil dan bisa beraktifitas seperti biasa. kehidupan romi sekarang hanya percaya apa yang dibilang oleh dokter, setiap dia konsul pasti romi mengutarakan semua yang ada dipikirannya. entah kenapa diotak romi penuh dengan ide tapi binggung cara menyalurkan nya. makanya romi menulis untuk menuangkan idenya itu tidak jarang romi mendapat sambutan baik dari dokter dan romi pun senang. bahkan ketika dia dihubungi untuk mengisi acara seni tentang kejiwaan oleh pengurus organisasi. ya walaupun mendapat peran pengguna narkoba tapi romi sangat senang akan hal itu. dan romi bahagia bisa memereankan peran tersebut.