dalam keluarga romi penyakit yang dialaminya merupakan aib bagi keluarga. pertama kali saat ibunya tahu mengenai penyakit ini membuat ibunya merasa bahwa hal ini harus disembunyikan atau dirahasiakan. kehidupan romi terlihat normal di mata keluarga besarnya. orang tua romi sangat merahasiakan penyakit romi ini karena ini aib bagi keluarganya. untungnya romi tidak pernah relap pada saat kumpul keluarga. ibu dan ayahnya sangat sayang pada romi. bahkan romi mendapat pengobatan yang canggih dengan terapi-terapi kejiwaan. awalnya romi hanya menganggap hal ini penyakit biasa dan ternyata penyakit nya ini merupakan aib bagi keluarganya. jarang sekali keluarga menghargai keadaan ini. orang yang memiliki penyakit ini dibilang orang gila. ya romi tadinya dia bisa menerima keadaannya tapi pada saat romi dibilang gila romi marah setengah mati pada orang yang bilang seperti itu. keluarga romi adalah keluarga beradab dan terpandang jadi penyakit romi ini hanya aib bagi keluarganya. romi sering sekali relap dan bahkan sampai dua kali masuk rumah sakit jiwa. ibunya romi menemani anaknya ke rumah sakit untuk kontrol bulanan biar bagaimana pun semenjak romi seperti ini ibunya menjadi lebih perhatian dan kasih sayang pada romi. kehidupan romi pun berubah walaupun dia terlihat seperti orang normal tapi romi tidak bisa mengikari hatinya yang terkadang rapuh. ya romi sering memikirkan masa depannya bagaimana dengan keadaannya yang sekarang bahkan dia juga memikirkan apakah orang seperti dia bisa menikah dan mempunyai keluarga. nasihat dokter pun dijalanin nya , romi sangat suka menulis dan dia menjadikan menulis sebagai terapi untuk dirinya sendiri. memang romi masih baru di dunia ini tapi romi merasa dengan menulis pikirannya jalan dan menjadi tenang dari kepenikan kota yang hingar binar ini. ade dan Bima selalu mendukung apa yang dilakukan romi bahkan mereka merasa bilang ke romi bahwa dia memiliki bakat terpendam yaitu menulis. jarang orang yang mempunyai atau kemampuan sebagai penulis dan romi memiliki. entah bagaimana ade dan Bima merasa bahwa romi memiliki dunianya sendiri ketika dia menulis. dia menulis cerita bab per bab dia selesaikan sehingga menjadi sebuah cerita pendek. kehidupan romi selalu terkontrol oleh orang tuanya, mereka sangat perhatian pada romi. kuliah romi pun tetap menjadi pengawasan kedua orang tuanya tinggal 6 semester lagi baru romi akan lulus kuliah. selama kuliah pun allhamdulillah romi baik-baik aja. dia tidak berbicara mengenai ramalan atau waham apapun sekarang. dia seperti orang normal tapi terkadang romi sering melamun dan memikirkan sesuatu. kehidupan romi sepertinya berubah dengan penyakit yang dimilikinya romi jadi minder ketika dekat dengan seorang wanita. ya romi takut tidak ada wanita yang mau nerimanya karena penyakitnya ini. romi tidak mau berbohong untuk urusan yang satu ini. wanita yang dekat dengan romi semuanya menghindar dan menjauh dari romi. ya ketika mereka tahu romi memiliki kelainan jiwa romi dijauhi oleh wanita. romi hanya berharap pada Allah suatu saat akan ada wanita yang mau nerima dia apa adanya. ade dan Bima selalu mendampingi romi dan bahkan hubungan mereka semakin akrab. persahabatan mereka tidak akan pernah putus hanya karena romi begini. romi sangat senang sekali karena dia punya dua sahabatnya yang selalu ada buat romi. sekarang kasih sayang orang tua oun romi dapatkan romi merasa hidupnya sudah senang dengan keadaan sekarang walaupun terkadang dia kesepian dan butuh teman seperti pacar. romi terkadang menahan emosinya pada orang tua dan sahabatnya dia merasa bahwa mereka tidak bisa mencarikan solusi buat masalahnya. ya romi perlu teman untuk berbagi senang dan susah. walaupun banyak wanita yang menjauhinya tapi romi tetap percaya akan Allah yang akan mempertemukan jodohnya suatu saat nanti. kehidupan romi sekarang lebih teratur yang dulunya dia tidur jam 1 malam sekarang jam 8 malam sudah tidur. dan romi pun makan teratur 3 kali sehari. dan dia juga rajin membaca dan menulis. dia bahkan ingin penyakitnya ini diketahui oleh banyak orang. memang karena penyakit yang romi alami ini masih tabu di Indonesia. dia menulis cerita untuk pengetahuan orang agar dia dapat menerima penyakit ini. banyak yang dipasung karena penyakit ini dan itu alasan romi untuk menulis cerita pendek ini.