"Langit dan Senja sama sekali tidak memiliki hubungan apa apa. Dan Langit tidak bersedia untuk menikah sekarang"
"Papa tidak akan memaksamu nak. Papa hanya memberi saran, maaf kan Papa jika membuatmu tak enak" Ucap Bara merasa bersalah pada putranya itu.
"Tidak apa apa Pa. Langit mengerti, Langit ingin istirahat sebentar Pa"
Bara mengangguk menyetujui permintaan Langit. Langit berjalan kearah kasur. Selly tersenyum pada putranya yang baru datang itu, seakan paham atas maunya Langit Selly beranjak dari kasur.
Langit merenggangkan tulang tulangnya. Rasanya ia lelah sekali sudah semalaman ia tak merasakan nikmatnya tidur di kasur, membuatnya sangat merindukan kasur. Tak butuh waktu lama Langit sudah menyusul Ara ke alam mimpi.
"Mas" Panggil Selly
"Kenapa?" Tanya Bara
"Menurut pandangan ku. Langit itu mencintai Senja"
"Dari mana kamu bisa berfikiran seperti itu"