Happy reading!
Alura duduk termenung di kamarnya, mengabaikan ketukan pintu yang tak kunjung berhenti. Kembali mengingat kejadian 10 jam yang lalu membuat Alura ingin menangis sekencang-kencangnya. Namun air matanya sudah habis sejak tadi pagi, ia bahkan merasa lelah untuk mengeluarkan air mata.
Flashback on
"Mama?" ucap Alura tak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini.
Dewi tergeletak di lantai dapur dengan keadaan mengenaskan. Tubuhnya berlumuran darah dengan pisau di tangannya. Alura bahkan tak kuasa menghampiri tubuh sang Mamanya.
Hingga rumah Alura kini dipenuhi oleh tetangga, kerabat, dan saudara. Alura memutuskan untuk mengurung diri di kamar, sangat berat baginya untuk menerima semua ini.