Happy reading!
"Sampai kapan pun saya gak akan ninggalin papa. Terima kasih," ucap Mark lalu beranjak dari duduknya.
Tak sadar sedari tadi Dipta mendengar apa yang mereka bicarakan. Ia tersenyum kecil mendengar penuturan Mark. Bahkan matanya sampai berkaca-kaca sebelum akhirnya segera meninggalkan restoran tersebut.
Mark berjalan menuju parkiran dan mengirim pesan untuk Lisa.
Mark: Lo ntar pulang naik taksi aja, gue ada urusan.
Mark segera melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Membelah kemacetan di jalanan Jakarta. Motor Mark berhenti di depan rumah Satya.
"Kenapa lo dateng dateng muka lo asem begitu?" tanya Satya yang melihat Mark masuk ke dal rumahnya.
Mark diam, tak menjawab pertanyaan Satya. Ia bersandar di sofa dan memejamkan mata, membayangkan jika ada Velyn di sisinya saat ini.
"Mark kagak kuat nahan rindu," ucap Kevin disambut kekehan kecil dari para sahabatnya.
"Gue setiap hari nahan rindu terus," ucap Satya membuat semuanya mengernyit bingung.
