Happy reading!
"Ya udah kamu nurut sama aku."
"Lagian aku juga baru kali ini dianter sama cowok, kamu kenapa sampai marah gini sih?" Oke, ku rasa sekarang aku membuat Alver tambah marah.
"Aku juga selalu nurut sama kamu, aku gak mau ganggu urusan kamu."
"Aku udah gede Rang, aku bisa jaga diri aku sendiri."
"Kamu gak ngerti Sal!" Bentak Rangga padaku. Tentu saja aku kaget, tiba-tiba ia membentakku.
"Sal..., aku gak berma-"
"Iya aku emang gak ngerti dan gak akan ngerti. Bisa gak sih kamu gak sampai kayak gini. Stop kekanak kanakkan, aku bisa jaga diri, aku bukan cewek lemah Rang." Aku kesal, sampai memotong perkataannya.
"Sal aku ngelakuin ini buat kebaikkan kamu," ucapnya.
"Terserah kamu, aku capek. Lebih baik kamu pulang aja." Aku berdiri dan langsung bergegas masuk ke dalam rumah.
"Sal."
"Salsa."
Ku dengar ia masih memanggil manggil namaku. Bodoamat, aku kesal dengannya. Ini bukan pertama kalinya kami bertengkar. Bahkan ia sering sekali mempermasalahkan hal sepele.