Happy reading!
"Emang kenapa? Gak kenapa napa kok," jawab Riesa sambil tersenyum simpul.
"Gue tau senyum lo palsu," ucap Arga dalam hati.
Tak lama kemudian, mereka sampai di sekolah. Cukup ramai saat ini. Sudah banyak siswa siswi yang berangkat untuk mempersiapkan lomba.
"Makasih ya," ucap Riesa dan dibalas anggukan kepala oleh Arga.
Riesa pun berjalan menuju kelasnya terlebih dahulu. Tiba-tiba ada seseorang yang menahan tangannya. Ia Rafa.
"Rafa," ucap Riesa.
"Lo berangkat bareng Arga?" tanya Rafa yang sekarang sudah berjalan beriringan bersama Riesa.
"Iya. Emang kenapa?" tanya Riesa.
"Kagak suka aja liatnya," jawab Rafa.
"Emangnya kenapa sih Raf?" tanya Rirsa lagi.
"Gak tau males," jawab Rafa dengan nada penuh candaan.
"Rafa beneran ih," ucap Riesa sambil mencubit pinggang Rafa.
"Awwws. Aduh sakit Sa, tega lo." Rafa mengelus elus pinggangnya.
"Kan gue nanya serius. Lo malah bercanda," ucap Riesa kesal.
"Udah ah ke kelas." Rafa berjalan meninggalkan Riesa.