Happy reading!
"Kamu gak ngerti Sal!" Bentak Rangga padaku. Tentu saja aku kaget, tiba-tiba ia membentakku.
"Sal..., aku gak berma-"
"Iya aku emang gak ngerti dan gak akan ngerti. Bisa gak sih kamu gak sampai kayak gini. Stop kekanak kanakkan, aku bisa jaga diri, aku bukan cewek lemah Rang." Aku kesal, sampai memotong perkataannya.
"Sal aku ngelakuin ini buat kebaikkan kamu," ucapnya.
"Terserah kamu, aku capek. Lebih baik kamu pulang aja." Aku berdiri dan langsung bergegas masuk ke dalam rumah.
"Sal."
"Salsa."
Ku dengar ia masih memanggil manggil namaku. Bodoamat, aku kesal dengannya. Ini bukan pertama kalinya kami bertengkar. Bahkan ia sering sekali mempermasalahkan hal sepele.
Ke-esokan harinya
"Kak Radit...., anterin ke sekolah yuk," ucapku saat selesai sarapan.
"Lah emang gak sama si Rangga?" tanya Kak Radit.
"Lagi kesel sama dia, udah ah ayo berangkat."
Akhirnya aku berangkat sama Kak Radit.