Happy reading!
"Gue anterin," ucap Arga dan Riesa pun hanya menurut.
Sepanjang perjalanan mereka berdua hanya diam. Dan Riesa tidak tahan dengan itu.
"Lo kenal Rafa?"
---
"Lo kenal Rafa?" tanya Riesa pada Arga yang sedang fokus menyetir.
"Kenal," jawab Arga tetap menatap lurus ke depan.
"Sejak?" tanya Riesa semakin penasaran.
"Dulu," jawab Arga.
"Dulunya kapan?" tanya Riesa.
"Rumah lo dimana?" tanya Arga mengalihkan pembicaraan.
"Di bumi," jawab Riesa sekenanya karena kesal.
"Alamatnya," ucap Arga.
"Nanti di depan itu, belok kanan." Riesa menunjuk pertigaan yang ada di depan.
Arga pun hanya menurut. Riesa yang tadinya hendak bertanya lagi ia urungkan karena sudah sampai di rumahnya.
"Rumah gue warna biru langit yang itu." Lagi lagi Riesa menunjuk letak rumahnya.
Arga menghentikan laju mobilnya di depan rumah berwarna biru langit tersebut. Riesa pun turun disusul oleh Arga. Tiba-tiba Riesa mendengar suara lemparan dan pecahan kaca dari dalam rumahnya.