Happy reading!
"Tapi abang gue bawa cewek Cel," ucap Nabila yang langsung membuat langkah Cella terhenti.
"Yah gak jadi ah, males." Cella kembali duduk di samping Luna.
"Gue pulang ya bye," ucap Nabila dan sudah menghilang dari pandangan.
"Makanya cari pacar Cella, gak gedek apa lo lihat Reyga sama tunangannya."
"Gue sih bodo amat," ujar Cella berlagak tak peduli.
"Halah sok-sokan bodoamat padahal sakit hati kan lo," kata Luna.
"Ya iyalah sakit hati gue, kirain hati gue dari besi apa."
"Tapi ya udahlah ngapain juga galau. Lagian kerjaan gue juga kagak ngejar ngejar si Reyga doang," lanjut Cella sembari mengibaskan rambutnya.
"Cel lo nyium bau sesuatu gak?" tanya Luna serius.
"Bau apaan?"
"Oh ternyata bau rambut lo, udah berapa minggu gak keramas lo?"
"Sialan lo ya!"
---
"Kalian tau gak sih?" tanya Nabila kepada Cella dan Luna yang sudah duduk manis di kelas. Memang dasar namanya perempuan, masih pagi sudah menggibah.
"Kenapa Bil?" tanya Luna balik.
