Happy reading!
Aku mengerjapkan mataku, menyesuaikan intensitas cahaya yang masuk.
"Lu udah sadar?"
Ah aku seperti merasa de javu, ku lihat ada Ralina dan Bara mereka berdua menghampiriku. Sepertinya aku ada di rumah sakit sekarang.
"Lu gapapa Sal?" tanya Ralina padaku, aku hanya mengangguk lemah sebagai jawaban.
Tak seperti waktu aku pingsan kala itu, kali ini aku merasa kepala ku rasanya lebih sakit. Bahkan saat ini kepala ku masih terasa sangat sakit.
"Sal kata dokter lu udah berhenti minum obat ya?" tanya Ralina.
Aku mengernyit bingung, dan akhirnya aku ingat bahwa saat itu aku diharuskan meminum obat secara rutin.
"Iya, soalnya kata Rangga gue gak perlu minum obat lagi."
Ku lihat Ralina sempat bertatapan dengan Bara.
"Gue mau nebus obat dulu," ucap Bara dan keluar.
"Na," panggilku pada Ralina yang sedang memainkan handphonenya.
"Kenapa Sal?" tanya Ralina.
"Bara itu, sebenarnya siapa?"
Apa pertanyaanku terlalu aneh? Ku lihat Ralina sedikit terkejut.
