Happy reading!
"Kamu dari tadi diem terus, Mama terlalu banyak ngomong ya?" ucap Denia yang membuat Velyn menggeleng gelengkan kepalanya.
"Enggak kok tan- eh Ma." Denia tersenyum kecil, ia bersyukur Velyn bisa menerimanya sebagai Mama.
Selang beberapa menit Velyn sudah sampai di rumah barunya serta keluarga barunya. Dengan langkah ragu, Velyn berjalan masuk ke dalam rumah. Ia berjalan di belakang Denia.
"Selamat datang di rumah baru anak pembawa sial."
----
"Alamatnya," ucap Yoga.
"Nanti di depan itu, belok kanan." Mera menunjuk pertigaan yang ada di depan.
Yoga pun hanya menurut. Mera yang tadinya hendak bertanya lagi ia urungkan karena sudah sampai di rumahnya.
"Rumah gue warna biru langit yang itu." Lagi-lagi Mera menunjuk letak rumahnya.
Yoga menghentikan laju mobilnya di depan rumah berwarna biru langit tersebut. Mera pun turun disusul oleh Yoga. Tiba-tiba Mera mendengar suara lemparan dan pecahan kaca dari dalam rumahnya.