🍁🍁🍁🍁🍁
Waktu pertama kali
Kulihat dirimu hadir
Rasa hati ini inginkan dirimu
Hati tenang mendengar
Suara indah menyapa
Geloranya hati ini tak kusangka
*Cinta Luar Biasa* (Andmesh Kamelang)
🍁🍁🍁🍁🍁
Sebuah lagu yang menggambarkan perasaanku dan kulantunkan malam itu dengan iringan gitar. Aku yang sebelumnya pernah gagal dalam bercinta harus mengalami hal serupa untuk kedua kali.
Luka itu tergores kembali ketika ku mengenal gadis berhijab empat tahun lebih muda dariku. Paras cantik nan rupawan membuatku terbius seakan ingin segera memiliki. Senyum yang terkembang selalu terbayang layaknya angin yang menyejukkan. Sungguh tak kuasa ku menahan detik demi detik degup kencang di dada ini. Semua berawal dari media sosial.
"Pak guru.."
Satu komentar baru saja masuk tak berselang lama setelah aku memposting foto bersama teman-teman berseragam PGRI. Wajah asing dan nama yang belum kukenal sebelumnya membuatku terpancing untuk melihat lebih dalam. Kutahan untuk mengetikkan sesuatu, ku ulang melihat dengan seksama.
Shincan_98 gadis berhijab merah muda dipadukan baju hitam semakin menambah manis senyumnya. Kuberanikan membalas sapaannya dengan mengetikkan
"dalem,.." Kata dalam bahasa jawa untuk menjawab sebuah sapaan.
"Pernah ketemukah sebelumnya?" tanyaku yang sekedar basa basi untuk membuka obrolan.,
Dia terlihat mengetik dan membuatku tersenyum agak geli.
"Kasih tau nggak ya?" Singkat, namun membuatku bingung untuk membalasnya.
Aku tipe pria yang nggak suka basa basi, to the point dan blak-blak an. Namun untuk kali ini aku merasa bingung dan takut salah untuk mengawali. Huft....
"Em,, sepertinya belum. Maaf kalau salah. Soalnya aku rasa belum kenal kamu dan ketemu sebelumnya." Jelasku dengan emot minta maaf.
"Namaku Zaki, salam kenal ya."
"Iya, betul sekali pak guru. Kita memang belum pernah bertemu sebelumnya. salam kenal juga, panggil aku Sinta ya!."
Nama yang indah bukan. Sinta, gadis ini masih kuliah semester akhir dengan jurusan keperawatan. Terlihat dari koleksi foto-foto pada instagramnya. Seru kali kalau aku bisa menjalin hubungan lebih dari sekedar teman dengannya, anganku melayang. Kesan pertama dari melihat foto-foto nya sih biasa seperti cewek pada umumnya. Sering up momen bersama teman, keluarga, dan kegiatan kuliahnya. Tak ada yang spesial menurutku.
Salah satu foto yang menarik buatku, ia terlihat berada di tengah sawah dengan memakai caping dan memegangi rantang. Gambar ini begitu menggetarkan ku, balutan lengan panjang merah seraya merekah senyumannya membuatku ingin mengenal lebih jauh. Tak bisa kutahan jari ini untuk menyimpan foto itu.
***
Petang berganti terang. Hari ini bergegas ku menuju sekolah tempat berkumpulnya anak-anak yang siap menimba ilmu. Setelan batik atasan warna biru dongker, jam tangan yang tak lupa aku kenakan ditambah bolpoin yang ku letakkan pada saku di bajuku. Kupandangi cermin dikamarku, menata rambut dengan menyisirnya, dan menyemprotkan minyak wangi yang membuatku lebih percaya diri. Inilah aku, Zaki Budiman . Lahir 25 tahun silam di salah satu kota yang berbatasan dengan Ngawi Jawa Timur.
"semangat pagi pak guru. Jangan galak-galak ya sama muridnya! 🤭"
Pesan dari Sinta terlihat dari layar hp ku. Namun kutahan untuk tidak membuka dan membalasnya. Segera kuraih ransel dan berangkat menuju sekolah.
"Bu', Zaki pamit dulu ya. Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam, hati-hati ya zaki!" pesan ibuku sebelum aku meninggalkan rumah.
"Baik bu."
Sepanjang jalan aku terbayang akan gadis itu. Banyak hal yang ingin aku tanyakan dan ku ketahui. Mungkin terlihat buru-buru, tetapi layaknya perkenalan pada umumnya pasti menanyakan hal yang wajar.
"Tunggu aku ya dek, pasti kamu jadi milikku."