Mitsuyo Kinjiro: Kalian!, kalian berani membunuh ayahku... (menerjang)
Pembunuh 3: Berani ya kamu
Pembunuh 2: Mau mati?
Mitsuyo Kinjiro: (mengambil pisau yang ada di samping ayah)
Mitsuyo Kinjiro: (menusuk pembunuh ke 2)
Komandan Polisi: Tiarap! (suara tembak an)
(Polisi datang) Dek, adek enggak apa apa?
Mitsuyo Kinjiro: Ayah....
Komandan Polisi: Cepat telepon Ambulans
Polisi Baik Komandan
Komandan Polisi: Sisa nya selidiki apa yang terjadi
Polisi: Siap Komandan
Polisi menyelidiki dan membawa orang orang kerumah sakit untuk di tindak lanjutkan
Beberapa minggu kemudian
Mitsuyo Kinjiro: (Sadar) Ayah!
Ibu: (terkejut) Nak kamu sudah sadar?
Mitsuyo Kinjiro: Ibu? Ayah dimana?
Ibu: (menghampiri lalu memeluk)
Mitsuyo Kinjiro: Ayah kemana Bu?
Ibu: Ayah sudah pergi nak (menangis)
Mitsuyo Kinjiro: Pergi kemana ibu? (menangis)
Ibu: Udah tenang ya, ada ibu disini
Mitsuyo Kinjiro: Ayah... (menangis)
Ibu: Udah tenang ya
Mitsuyo Kinjiro: (mulai tenang)
(Ibu: mengambil sesuatu)
Ibu: Ini surat dari Ayah mu
Mitsuyo Kinjiro: (mengambil)
Ibu: Bacalah
Mitsuyo Kinjiro: (membaca)
'Surat: Kinjiro, ayah bangga sama kamu, kamu berani melawan pembunuh, kamu melawan rasa takut mu untuk melindungi ayah dan berani membunuh nya, tenang saja, ayah juga sudah beri tahu pihak kepolisian bahwa kamu membunuh seorang pembunuh yang sedang ayah dan pihak kepolisian tangan I. Mungkin saat kamu membaca surat ini Ayah sudah pergi, Maaf in Ayah ya, Ayah selalu bilang kalau kamu itu pengecut dan sok tahu, karena kamu sudah berani, Ayah putuskan bahwa Kamu lah yang akan melanjut I pekerjaan Ayah, yah walaupun kamu masih muda, tapi Ayah percaya kalau kamu bisa menjadi detektif yang hebat. Terimakasih ya udah mau melindungi Ayah, Ayah akan selalu mendampingi kamu dalam pekerjaan kamu menjadi seorang detektif'
Mitsuyo Kinjiro: (menangis)
Ibu: (menenangkan)
Tiba-tiba ada suara ketukan, ternyata itu dari pihak kepolisian yang datang membantu
Kinjiro hari itu
Pihak Kepolisian: (memasuki ruangan)
Mitsuyo Kinjiro: (melihat keseliling ruangan)
Pihak Kepolisian: Mohon kerja sama nya, detektif!
Mitsuyo Kinjiro: (Terharu) Baiklah
Semenjak hari itu Mitsuyo Kinjiro selalu menangani kasus kasus pembunuhan dengan di bantu oleh pihak kepolisian, ia juga banyak belajar dari rekan rekan kerja, dan walaupun ia masih mudah, namun ia tetap lah seorang detektif termuda yang patut di banggakan masyarakat, karena ia takut walaupun musuh nya sesulit apa pun, ia akan terus berusaha menghadapi nya
(Bersambung)