"Oh, jadi lo kapok nih gue bantu." Ucapan Rako kepada Alvan menyiratkan ketersinggungannya. Berusaha keras ia mengendalikan diri agar amarahnya tak tercium oleh Alvan. Karena jika itu sampai terjadi, maka Alvan akan curiga kenapa Rako sampai sebegitunya terlihat ingin membantu.
"Bukan kapok, Ko. Gue cuma mau usaha sendiri aja. Kayaknya bakal lebih seru kalau gue terlibat langsung buat kejutan Megha."
"Ada apa sih memangnya? Kayaknya Papi ketinggalan berita nih," Papi Darma terpancing penasaran.
Rako tersenyum tipis melihat ke arah Papi Darma. "Ini, Pi. Kemarinan aku ketemu gelang yang bagus buat di kasih ke gebetan aku. Terus sekalian aja aku tawarin Kak Alvan juga, siapa tahu mau beliin buat Megha. Nah, ternyata kak Alvan mau. Jadi aku beli dua. Pas udah di kasih ke pasangan kita masing-masing, ternyata warnanya ketukar. Warna merah harusnya buat Megha, ini malah dia dapat warna hitam yang harusnya buat gebetan aku."