"Terkadang saya heran, padahal masih banyak gadis cantik di tempat ini. Tapi masih saja ada orang buta" Ucap pegawai itu lagi.
Lia semakin tidak paham apa maksudnya berbicara seperti itu, Lia berusaha untuk mengabadikannya. Ia berusaha untuk tidak mendengar. Pegawai yang crewet tidak pantas berbicara seperti itu.
Lia terus menatap dirinya didepan cermin, melihat letak kekurangan dirinya. Ya karena ia hanya gadis dengan kulit sawo matang. Jauh berbeda sama gadis Jepang yang putih Langsat.
Marvin yang selalu setia menunggu, ia terus saja menatap wajah Lia dari arah cermin. Semakin memerhatikan, Marvin semakin tertarik sama Lia. Sepuluh menit tepat, sesuai permintaan Marvin. Pelayan itu dengan senang hati langsung menarik-narik Lia untuk dibawah dihadapan Marvin. Ia ingin mendapatkan pujian dari Marvin.
"Sudah selesai Tuan! Semuanya tepat waktu dan bagaimana penilaian Tuan?" Ucap pelayanan itu, setelah itu ia bertanya sambil senyum-senyum sendiri.