Lorong rumah sakit.
Marvin dan Mamanya masih berdiri disana, ia belum selesai untuk berbicara. Mereka berdua sama-sama saling merindukan, Kontak batin seorang ibu untuk anaknya memang tidak akan pernah bisa lepas. Tatapan Ny Mira seperti menyimpan seribu penyesalan, sebenarnya ia ingin memberitahukan Marvin kalau ia tidak akan memaksanya untuk menikah sama Jihan. Tetapi ini bukanlah waktu yang tepat untuk Ny Mira menyampaikan hal tersebut.
"Kenapa Mama diam saja?" Tanya Marvin.
Ny Mira langusng mendekati putranya, ia menjinjing kakinya dan mengelus pipi putranya. Ny Mira berpikir kalau putranya itu masih anak kecil "Mama merindukan kamu nak. Mama ingin kita kumpul lagi bersama. Papa kamu juga sangat merindukan kamu dan juga Eezar" Jawab Ny Mira, seketika ia teringat sama cucunya. Ny Mira tidak melihat ada Eezar disamping Marvin. Biasanya Eezar selalu ikut Kemana Marvin pergi "Oh ya ... Dimana Eezar? Kenapa sedari tadi mama tidak melihat dia?" Tanya Ny Mira, ia terlihat panik.