Darah tangan Marvin bercucuran, perlahan menetes ke lantai, sudah tidak dihiraukan lagi, meskipun bajunya terkena juga Marvin tetap tidka perduli.
Marvin beranjak, ia kemudian masuk ke dalam mobilnya, kedua tangan Marvin memegang setir mobil dengan kuat, pandangannya tetap ke arah depan.
Ekspresi yang sangat menakutkan, siapapun yang melihatnya akan merasa takut. Marvin seperti pamvir dingin tapi mematikan.
Marvin menghina mobilnya, lalu ia mengerasnya sekencang-kencangnya, debu begitu banyak beterbangan sampai-sampai membuat mobil Marvin kelihatan sangat kotor.
Tempelan debu menjadi saksi, Marvin kemudian menjalankan mobilnya, ia tidak perduli dengan jalan yang dilewati, meskipun banyak batu-batu kecil Marvin tetap saja diposisi kecepatan tinggi.