Lia merasa agak aneh sama sikap Marvin, yang kadang-kadang baik dan dingin. Lia berfikir Marvin itu sama seperti bunglon yang mudah berubah-ubah suasana hatinya"Baik Tuan".Sebelum turun Lia pamitan dulu sama Eezar
"Sayang Tante masuk kelas dulu ya!"Nanti kalau ada waktu kosong Tante akan menghubungi kamu"O..ya kalau kamu kangen kamu bisa hubungi Tante ke nomor tante yang ini!".Ucap Lia, ia kemudian menulis nomor handphone nya di tangan Eezar.
Eezar hanya bisa melihat tangan Lia yang sedang menulis nomor handphone nya"Sudah, kalau begitu Tante permisi!"Dah anak baik".Lia mengelus rambut Eezar lalu mencium kening Eezar.
"Hati-hati Tante".Ucap Eezar, ia tersenyum bahagia karena kerinduannya sudah terobati.
