Dengan kecepatan tinggi Marvin mengendarai mobilnya, ia pun segera sampai di apartemen Lia, dengarkan cuaca semakin gelap bintang-bintang di langit sudah tidak kelihatan oleh awan mendung.
Marvin mulai merasa takut kalau akan turun hujan, ia pun sampai di depan apartemen Lia, Marvin membangunkan Lia"Bangunlah kita sudah sampai"Ucap Marvin.
Tetapi Lia masih saja sulit membuka matanya, Marvin membangunkan Lia lagi"Bangunlah,buka matamu kita sudah sampai"Dengan perlahan Lia membuka matanya, Lia melihat Marvin duduk disampingnya jantung Lia mulai berdetak tidak karuan"Maaf Tuan saya ketiduran"Ucap Lia sambil mengelus matanya.
"Tidak apa-apa"Jawab Marvin.
Hujan pun turun dengan deras, kilat menyambar di mana suara petir sangat keras. Eezar merasa ketakutan ia teriak di belakang mobil"Papa aku takut"Marvin mulai resah, sedangkan rumah Marvin masih sangat jauh dari sini, Eezar memiliki trauma berat terhadap petir.