Namaku Muhammad akmal umur 16 tinggi sekitar 168 cm rambut berwarna hitam seperti kebanyakan orang asia tenggara dan sekarang aku sedang di dalam kapal.Kapal ini sedang berlayar dari sebatik ke Tarakan supaya bisa pergi ke bandara naik pesawat dan pergi ke Makassar untuk sekolah,keluarga kami terdiri dari adik perempuan bernama sasha sabila ibu bernama carmila irma dan ayah bernama muhammad taufik, kehidupan di keluargaku cukup sederhana gak kaya amat gak juga miskin namun,semua berubah ketika ayah mulai jatuh sakit perekonomian keluarga kami mulai menurun sejak ayah sakit,aku yang jadi anak sulung menangung beban besar di pundak ku,oleh karna itu aku sering berkerja keras di kebun buat membantu keluarga dan belajar dengan tekun biar bisa dapat pekerjaan yang layak dan membantu perekonomian keluarga,ibuku ingin menitipkan diriku ke nenek yang berada di Makassar biar bisa melanjutkan sekolah di perguruan tinggi "dik!" dan mendapat kerja, "adikk !!" akmal pun dengan menghadap ke arah kiri dan yang berdiri di situ adalah petugas pemeriksa tiket.
"adik mana tiketnya dik ?"
akmal pun segera mengambil tiket di dalam tasnya"maaf,ini dia tiketnya mas"sambil memberi tiketnya akmal melihat jendela kapal yang berada di sebelah kapal,yang terlihat di situ adalah kapal besar panjang sekitar 428 meter dan tinggi 23 lantai kapal besar ini keliatan besar walaupun sebenarnya lokasinya sangat jauh,kapal tersebut berwarna putih dan di depan kapal terdapat lambang dengan nama uniqutev.
"lambang itu lagi huh ?, mereka selalu berada di mana saja," uniqutev sebuah organisasi yang berpusat di fasilitas kesehatan medis dan juga teknologi.Organisasi ini sudah ada hampir di setiap negara yang ada di dunia sejak munculnya virus kormona yang berasal dari negara chiwan pada tanggal 13 desember
2019 orang yang terkena virus tersebut 97,32% bakal mati,banyak negara yang telah terenfeksi virus tersebut sehingga mengakibatkan pandemi hingga sekarang,tetapi dengan munculnya organisasi uniqutev, mereka berhasil menciptakan obat yang dapat mencegah penyakit tersebut sehingga para penduduk kebanyakan lebih memilih produk obat dan fasilitas medis uniqutev.
Sudah sejam berlalu di kapal akhirnya akmal sampai di pelabuhan Tarakan dan meneruskan perjalan ke bandara Tarakan,sesampainya di bandara akmal melakukan pengecekan virus kormona dan melanjutkan naik pesawat ke Makassar lewat transit di kota Balik papan.akhirnya setelah 2 jam berlalu,akmal pertama kali menginjakkan kaki ke bandara Makassar.