Chereads / Kakak Cakep Membawaku ke Daratan! / Chapter 39 - KEMAMPUAN MENGELOLA DIRI SENDIRI!

Chapter 39 - KEMAMPUAN MENGELOLA DIRI SENDIRI!

Setelah makan malam, Mo Heng pun secara terang-terangan mengisyaratkan kepada orang tuanya untuk pulang. Tapi, Mo Qishan seolah tidak menyadari isyarat tersebut dan memilih untuk mengabaikannya. Hal itu memaksa Mo Heng bertindak.

"Tangtang sudah harus tidur." Mo Heng memberikan isyarat melalui matanya kepada Tangtang yang sedang bermain.

Tangtang sudah sangat mengerti Mo Heng. Ia pun segera mengucek matanya, akting yang sangat bagus. " Papa…Tangtang mau tidul…"

Mo Qishan menjawab, "Sekarang baru jam delapan malam, Tangtang jam segini sudah ngantuk? Apa karena badannya kurang sehat, nutrisinya kurang? Kamu lebih baik mengirim Tangtang pulang saja, kami pasti akan menjaganya dengan lebih baik."

Mo Heng kagum dengan Mo Qishan yang bisa memanfaatkan segala kesempatan untuk merebut Tangtang. Tapi ia tetap menolak dengan tenang, "Ini adalah jadwal tidur Tangtang. Pa… anak ini masih sedang dalam masa perkembangan, harus tidur cepat, apa Anda tidak tahu tentang pengetahuan pengasuhan yang sederhana ini?"

'Masih berani bilang bisa menjaga Tangtang dengan baik?'

Mo Qishan dibalas hingga tidak dapat mengatakan apapun.

Fang Lanxin membujuk Mo Qishan, "Kamu juga jangan panik, anak kita begitu sibuk, pasti ada suatu hari ia tidak sempat menjaga Tangtang. Kamu jangan terlalu memaksa, nanti Mo Heng malah menyembunyikan Tangtang."

Mo Qishan yang seolah sudah kehilangan Tangtang marah, "Beraninya dia!"

Setelah marah-marah, Mo Qishan pun akhirnya pulang dengan Fang Lanxin. Bagaimanapun, sekarang Tangtang sangat lengket kepada Mo Heng. Gadis kecil itu juga lebih mendengarkan kata-kata Kakaknya sehingga Mo Qishan pun akhirnya hanya bisa mendengarkan kata-kata Mo Heng juga.

Mo Qishan memikirkan hal itu sampai detik ini. Direktur perusahaan internasional yang sudah biasa sombong itu tidak bisa tidur pulas. Keesokan paginya, ia segera memerintahkan bawahannya untuk mencari bak mandi yang sama dengan yang ada rumah Mo Heng.

Setelah Mo Qishan dan Fang Lanxin pulang, Mo Heng segera memenuhi bak mandi dengan air untuk Tangtang.

Setiap hari, Tangtang sangat menantikan momen ini. Tapi hari ini, ia tiba-tiba berhenti saat bergegas menuju bak mandi.

Tangtang teringat dengan kata-kata Gu Tingwei tentang bagian tubuh yang tidak boleh ditunjukkan kepada laki-laki. Padahal, sebelum masuk mandi, ia harus membuka baju dulu.

Jika begitu, maka Tangtang tidak bisa masuk ke dalam bak mandi di hadapan Mo Heng.

Mo Heng melihat Tangtang berdiri di dekat pintu sambil menggoyang-goyangkan badannya. Gadis kecil itu ingin masuk ke dalam bak mandi, tapi karena alasan tak jelas ia jadi tidak mau masuk.

"Kenapa Tangtang?" Mo Heng bertanya dengan penasaran. Ia jarang melihat Tangtang yang polos itu ragu saat akan melakukan sesuatu.

Tangan pendek Tangtang menunjuk kepada dirinya sendiri, "Pelempuan…"

Kemudian Tangtang menunjuk Mo Heng. "Laki-laki…"

Gadis kecil itu lalu menutup matanya dengan tangan. "Buka baju, malu…"

Mo Heng segera mengerti maksud Tangtang. Mungkin karena hari ini Tangtang belajar bersama Gu Tingwei, anak itu mengajarkannya perbedaan antara perempuan dan laki-laki.

Mo Heng sangat terkejut, ia tidak menyangka Gu Tingwei begitu tanggung jawab terhadap Tangtang. Bahkan anak itu sudah memberikan pengetahuan kepada Tangtang sebelum dirinya.

Mo Heng tersenyum sambil mengelus kepala Tangtang. "Kalau begitu, Kakak keluar dulu ya. Tunggu ekor Tangtang muncul baru Kakak masuk lagi, oke?"

Tangtang menganggukkan kepalanya dengan patuh.

Sejak hari ini, Mo Heng menyadari Tangtang mulai bisa membuka baju sendiri, bisa ke toilet sendiri. Ia dapat mengurus diri sendiri dengan baik!

Keesokan harinya, sopir Gu Tingwei yaitu Paman Li muncul di depan rumah Mo Heng sesuai perintah Gu Tingwei.

Mo Heng memasang kursi anak Tangtang di kursi belakang mobil Gu Tingwei.

Ruang tempat duduk bagian belakang terbatas sehingga Mo Heng hanya bisa duduk di depan, membiarkan Tangtang duduk bersama Gu Tingwei.

Sebenarnya, Tangtang juga sangat enggan. Tapi ia juga hanya bisa duduk di belakang bersama Gu Tingwei.

Untungnya, Gu Tingwei tidak pernah bertanya lagi tentang putri duyung kepada Tangtang. Anak itu juga tidak mengatakan sesuatu yang aneh lagi. Sebaliknya, Gu Tingwei membantu Tangtang mempelajari pengetahuan baru, bahkan Guru Zhou sampai memberikan pujian bahwa ia telah berkembang dengan pesat.

Waktu berlalu sangat cepat, kelas khusus untuk Tangtang pun berakhir setelah tujuh hari.

Pada hari terakhir, sebelum pelajaran selesai, Mo Heng tiba-tiba membawa Tangtang pergi meninggalkan kelas.

Gu Tingwei yang awalnya berencana untuk minta nomor telepon yang bisa menghubungi Tangtang, justru merasakan perpisahan yang begitu tiba-tiba.

---

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan. 

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya. 

Terimakasih atas pengertian Anda.