Mo Yangyang menyeringai hingga giginya yang putih terlihat, senyumannya yang dingin itu membuat orang yang melihatnya bergidik ngeri, seolah-olah mereka melihat Mo Yangyang dirasuki hantu.
"Aku sedang dalam suasana hati yang buruk hari ini, jadi aku ingin melihat warna merah. Terima kasih atas dedikasimu yang tanpa pamrih!"
Tian Weini hampir saja pingsan karena kesakitan. Ia pun menggeram, "Kenapa kalian diam saja, cepat tangkap dia... Pukuli dia sampai mati..."
Hidung baru Tian Weini yang masih belum sepenuhnya pulih itu tiba-tiba diretakkan Mo Yangyang dalam sekejap.
Beberapa wanita yang telah berdiri di belakang Tian Weini pun segera menarik rambut Mo Yangyang, lalu memutar lengannya dan menekannya ke tanah. Seorang wanita mengangkat kakinya dan menendang perut Mo Yangyang.
Ketika Mo Shixuan melihat Mo Yangyang sedang dikepung seperti ini, ia seperti melihat pemandangan yang indah. Ia merasa sangat senang saat melihat Mo Yangyang menderita seperti ini.
Tiba-tiba, Mo Shixuan melihat dua mobil yang melaju tidak jauh dari tempatnya berdiri itu. Ia pun melihat plat nomor yang ada di bagian depan mobil. Seketika raut wajah Mo Shixuan langsung berubah, kemudian ia segera berteriak, "Kalian semua berhenti..."
Mo Shixuan mendorong orang yang menahan Mo Yangyang, lalu ia berdiri di depannya, "Bagaimana bisa kalian melakukan hal ini? Yangyang hanya memiliki temperamen yang buruk, tapi aku tahu sebenarnya dia memiliki sifat yang sangat baik. Dia hanya manja... Jika kalian melakukan ini lagi, aku akan marah..."
"Shixuan, kamu memang sangat baik. Dia itu sudah menyakitimu. Untuk apa kamu kasihan kepada wanita jalang seperti dia..."
"Diam, aku tidak ingin kamu berkata seperti itu lagi padanya. Meskipun dia telah melakukan sesuatu yang buruk, dalam hatiku dia masih tetap menjadi sahabatku!"
Setelah selesai bicara, Mo Shixuan berjongkok dan bertanya dengan khawatir, "Yangyang, bagaimana keadaanmu, apakah kamu baik-baik saja?"
Sambil berpura-pura membantu Mo Yangyang, Mo Shixuan berbisik padanya, "Mo Yangyang, menjadi anjing yang tenggelam rasanya enak, kan? Aku akan mengambil kembali hutangmu padaku. Mulai sekarang, kamu hanya bisa diinjak-injak di bawah kakiku..."
"Oh, ngomong-ngomong, kamu menyukai Xie Fengmian. Kebetulan... Aku juga sangat menyukainya. Kemarin aku pergi ke rumah keluarga Xie untuk makan malam, dan dia sangat baik padaku. Dia juga menjamuku dengan baik. Orang tuanya juga sangat menyukaiku..."
Plak! Suara tamparan yang sangat keras tiba-tiba menyela kata-kata Mo Shixuan.
Mo Shixuan ditampar sampai menoleh ke sisi samping oleh Mo Yangyang. Ia menutupi bagian wajahnya yang panas dengan memasang wajah tidak percaya, "Beraninya kamu memukulku!"
Wajah Mo Yangyang yang pucat menunjukkan senyum palsu yang lemah namun tetap terlihat mempesona.
"Memangnya kenapa jika aku memukulmu? Apakah tidak normal lagi bagi wanita kejam, tidak tahu berterima kasih, dan jahat sepertiku untuk memukulmu?"
Mo Shixuan menggertakkan giginya dan berusaha untuk tetap bersabar. Kemudian ia menutupi setengah wajahnya dan matanya tampak memerah, "Yangyang, bagaimana kamu... Menjadi seperti ini?"
"Aku selalu seperti ini. Aku pikir Nona Besar Mo yang baik hati dan polos pasti tidak akan ambil pusing untuk menghadapi gadis jahat sepertiku. Jadi, kamu tidak akan keberatan meski mendapatkan satu tamparan dariku, kan?"
Mo Yangyang telah sepenuhnya memahami bahwa dirinya paling berhutang pada keluarga Mo, tetapi ia tidak berutang pada Mo Shixuan. Selama dua tahun di sekolah, Mo Yangyang benar-benar menganggap Mo Shixuan sebagai teman baiknya. Ia memiliki hati nurani yang bersih.
Di pesta ulang tahun waktu itu, Mo Shixuan mengatakan bahwa ia sakit kepala. Mo Yangyang pun menyuruh agar ia pergi ke kamar Mo Yangyang untuk istirahat di sana.
Kemudian, Mo Yangyang diusir dari keluarga Mo dengan cara yang membingungkan. Alasan karena keluarga Mo tahu bahwa Mo Yangyang bukan putri kandung keluarga Mo, dan justru Mo Shixuan adalah putri kandung keluarga Mo. Ia yang telah rampas segalanya. Jadi, karena itulah Mo Yangyang membakar kamar dan menguncinya dari luar untuk membunuh Mo Shixuan.
Mo Yangyang benar-benar ingin tertawa ketika mengingat kembali tindakan yang pernah ia lakukan pada Mo Shixuan. Siapa juga yang membakar kamar dan ingin menyakiti Mo Shixuan? Dan juga ingin menjadikan Mo Shixuan arang? Seberapa cacat mentalnya diriku dulu? Batin Mo Yangyang.
Namun, bagi sebagian orang, tidak masalah jika mereka memiliki terlalu banyak alasan. Yang penting adalah mereka percaya dengan apa yang mereka lihat.
Dari sebuah rumah tampak ada sebuah mobil yang perlahan-lahan keluar dari pintu gerbang, kemudian kaca mobil itu perlahan-lahan terbuka dan terdengar suara pria yang jelas dari sana, "Kenapa menghalangi di sini?"
"Tuan Muda Xie... Mo Yangyang seperti anjing gila. Lihatlah dia memukul Weini dan Shixuan."
Rambut Mo Yangyang ditarik tidak teratur, pakaiannya terkoyak, dan dua kancing bajunya terlepas. Penampilannya terlihat sangat berantakan.
Mo Yangyang pun hanya bisa terkekeh, "Percaya atau tidak, sekarang aku sebagai anjing gila ini akan menggigitmu sampai mati."
Mo Yangyang tidak memiliki keberanian untuk melihat Xie Fengmian karena pria itu bagaikan cahaya bulan di dalam hatinya. Sejak lebih sepuluh tahun yang lalu ia selalu menyukai Xie Fengmian secara diam-diam, namun selama ini ia juga tidak berani mendekatinya.