Chereads / Bayang-bayang kehidupan semu / Chapter 16 - bab 15

Chapter 16 - bab 15

Untuk menghilangkan rasa bosannya Yuda sering nongkrong di cafe, yang sekarang sering bertemu teman-temannya waktu SMA dulu ada yang menasehati agar cepat mencari pendamping yang baru.

" Bagaimana Yud cepat cari gantinya agar tidak kesepian ? " tanya teman Yuda

bernama Beni.

" Belum sempat mikir ke arah situ." jawab Yuda.

" Kalau mau nih nanti kukenalkan teman kantorku, masih muda cantik bodinya 

Widi...ih seksi banget. " kata Beni.

" Kamu dari dulu tidak berubah kalau ngomongin soal cewek. " jawab Yuda sambil tersenyum.

" Apa enaknya Yud hidup sendiri tidak ada pendamping kalau kita stres atau kita sakit ada yang memperhatikan dan merawat kita. " ucap Beni lagi.

Lagi asyik ngobrol berdua datang juga teman lama mereka teman main Dana.

" Lagi ngomongin apa ini ?" tanya Dana sambil duduk ikut gabung bersama mereka.

" Begini lho Dan Yuda ini kusuruh cari pendamping lagi biar ada yang nemenin tidur, makan dan lainnya. " kata Beni sambil tertawa ha…ha…ha…..

" Betul itu Yud aku setuju orang sendirian itu tidak enak. " jawab Dana.

" Aku juga punya adik perempuan Yud umurnya di bawah kita jauhlah kalau kamu berminat nanti kukenalkan. " usul Dana.

" Nah ini sudah cocok ada yang usul. 

" kata Beni.

Yuda Yang di jodoh-jodohkan temannya hanya tersenyum saja.

" Aku masih berat melupakan istriku tidak tahu kalau besok sudah lupa dengan kenangan istriku. " jawab Yuda.

" A…..lah Yud di rumah tidak ada yang nunggu ngapain buru-buru pulang buat apa ? " tanya Dana.

" Sudah ngantuk di kamar mau tidur sambil melamun dahulu. " jawab Yuda.

Kemudian Yuda berjalan menuju mobil dan langsung pulang. Setelah sampai di rumah Dadang membukakan pintu pagar Yuda langsung memasukkan mobilnya di dalam garasi. Lalu Yuda masuk kamar untuk istirahat, meskipun didalam kamar tidak bisa langsung tidur, karena dia masih mengingat kenangan bersama Yumi.

Ke esokan paginya Kania mecari papanya.

" Pa Kania mencari Yuda di kamar ternyata kosong, papa….!! teriak Kania sambil menangis.

" Ya sayang papa di sini. " jawab Yuda yang berada di taman.

Lalu Kania menghampiri papanya di taman.

" Papa Kania ingin bertemu mama. " kata Kania.

Seketika hati Yuda apabila anaknya menanyakan mamanya.

" Kania sayang mama sudah tidak ada di dunia ini mama sudah ada di surga. " jelas Yuda kepada Kania.

"Mama sudah tidak bisa kembali bersama kita lagi pa." kata Kania 

" Tidak bisa sayang kalau sudah di surga tidak bisa kembali bersama kita lagi.  jelas Yuda lagi.

Mendengar penjelasan Yuda Bu Santoso sedih tidak bisa menahan air matanya tahu-tahu sudah menetes di pipinya.

" Kania sayang sini. " panggil oma.

" Ya Oma. " jawab Kania sambil berjalan menuju Oma.

" Sayang jangan tanya mama terus ya nanti papa sedih, kalau Kania kangen mama lihat foto mama saja, karena orang kalau sudah ada di surga tidak bisa kembali bersama kita lagi. " kata Oma menjelaskan kepada Kania.

" Kania mengerti ? " tanya Oma.

" Kania mengerti Oma sekarang Kania tahu kalau orang yang sudah di surga tidak bisa kembali di sini lagi. " jawab Kania.

Hati Bu Santoso lega setelah memberitahu Kania tentang kematian, supaya Kania tidak tanya papanya tentang Yumi, bunda kasihan kalau terus menerus menanyakan hal tersebut dengan Yuda, bunda tidak mau Yuda terbawa kesedihan yang berlarut-larut.

Sejak Kania diberitahu tentang mamanya yang sudah meninggal tidak bisa lagi kembali Kania tidak pernah lagi menanyakan kepadaYuda.

***

Pagi ini Yuda berniat pergi ke kantor.

"Yah aku mau pergi ke kantor sekarang ayah istirahat dulu di rumah sepertinya ayah tidak enak badan." kata Yuda.

" Ya Yud kamu saja yang ke kantor kepalaku agak pusing. " ucap pak Santoso.

" Jangan lupa minum obat supaya lekas sembuh. " kata Yuda kepada ayahnya.

Pak Santoso merasa bahagia hari ini soalnya Yuda sudah seperti semula mau ke kantor lagi.

" Kenapa yah kelihatannya ayah gembira banget ? " tanya bunda.

" Ini lho Bun Yuda sudah mau pergi ke kantor lagi karena melihat aku kurang sehat aku agak pusing Bun. " kata pak Santoso.

" Kalau pusing ini obatnya di minum terus istirahat di kamar sana. " perintah bunda.

Hati Bu juga merasa senang karena Yuda sudah mau pergi ke kantor lagi beraktifitas seperti biasanya.

Sesampai di kantor semua karyawannya ikut senang karena bosnya sudah seperti biasa.

" Selamat pagi pak. " kata mereka semua.

" Pagi bagaimana pekerjaannya ? " tanya Yuda.

" Baik dan lancar pak. " jawab mereka.

Setelah itu Yuda berjalan menuju ruang kerjanya, diteliti satu persatu laporan yang masuk, karena pak Santoso tidak bisa ke kantor dua hari  ini. Jadi cukup banyak laporan yang masuk belum diteliti. Setelah mengecek laporan tersebut Yuda tidak langsung pulang seperti dulu. Di ruangan ini bisa mengenang masa-masa indah bersama

Yumi. Saat pertama kali kenal Yumi menyenangkan sekali.

Mereka satu kampus waktu kuliah dahulu, Yumi termasuk anak yang cerdas

bisa masuk di kampus itu karena kepintarannya dia memperoleh bea siswa, banyak lelaki yang menyenangi Yumi tetapi dia tetap cuek, karena Yumi termasuk anak yang cantik, sangat beruntung Yuda bisa mendapatkan Yumi, perjuangan untuk mendapatkan Yumi dilalui dengan sangat rumit, karena Yumi

tidak mudah ditaklukkan.

***

Sementara itu di luar ruangan Yuda karyawannya sedang membicarakan Yuda.

" Pak Yuda sangat mencintai mbak Yumi ya sehingga larut dalam kesedihan yang tidak mudah hilangnya. " kata Santi.

" Biasanya laki-laki yang ditinggal istrinya meninggal langsung terus gerilya mencari penggantinya tidak sampai empat puluh harinya. " jawab Nunuk.

" Ya memang pak Yuda sangat mencintai mbak Yumi sepenuhnya, menurut Bu Halimah yang sering menceritakan kepadaku pak Yuda banyak menemui rintangan karena mbak Yumi banyak yang naksir. " kata Melly.

Tak terasa hari semakin sore Yuda terus pulang.

" Mel aku mau pulang dulu. " kata Yuda.

" Ya pak. " jawab Melly.

" Dik Dery kemana ? " tanya Yuda.

" Pak Dery sedang keluar makan." jawab Melly.

" Ya sudah. " kata Yuda, sambil berjalan menuju mobil untuk pulang.

" Papa…papa !!…teriak Kania waktu Yuda sampai di rumah.

Yuda langsung menggendong Kania.

" Mas Rio mana ? " tanya Yuda kepada Kania.

" Mas Rio sedang tidur pa. " jawab Kania.

" Kamu kok tidak tidur ? " tanya Yuda.

" Aku baru bangun pa. " jawab Kania.

" Papa ayo main bersama Kania. " ucap Kania

" Bermain apa sayang." tanya Yuda.

" Bermain kuda-kudaan pa, papa yang menjadi kudanya Kania yang naik kudanya. "jawab Kania.

" Kamu pinter sekali nak, nanti kalau papa capek bagaimana ? " tanya Yuda.

" Kalau nanti papa capek berhenti mainnya. " jawab Kania.

" Ya sayang ayo naik kudanya. " kata Yuda.

" Lalu Kania naik ke punggung papanya ayo pa jalan. " kata Kania.

Kemudian Yuda merangkak jalan dengan hati-hati, Kania sangat senang.

" Hore…hore kudanya jalan, kudanya jalan !! …..teriak Kania.

Bersambung