Dika terkejut ketika melihat sang Ibu sedang tertidur di depan pintu kamarnya. Ia benar-benar tak tega melihatnya. Baru saja membuka pintu, ia langsung disuguhi pemandangan seperti ini.
"I–ibu?" lirihnya.
Ia tak tega membangunkan Rani. Apa yang harus ia lakukan sekarang?
"Apa aku angkat aja ya Ibu ke kamar? Kasihan kalau Ibu ketiduran di sini, di lantai dingin."
Semarah-marahnya Dika pada Rani, ia tak tega kalau melihat hal seperti ini. Sang Ibu tampak tertidur sambil duduk di samping pintu. Membuatnya sama sekali tak tega. Dika pun memutuskan untuk membawa ibunya ke dalam kamar.
Ketika ia hendak mengangkat tubuh Rani, tiba-tiba saja sang Ibu malah terbangun. Dika pun jadi bingung sendiri ketika melihat wajah wanita itu langsung tersenyum senang.
"Udah Ibu duga, pasti kamu gak akan tega melihat Ibu kayak gitu tadi kan?" tanya Rani.
"Jadi, Ibu cuma pura-pura tidur gitu?"