"Dika, kamu mau ke mana, Nak? Kok bawa koper segala sih?" tanya Rani pada sang anak.
"Aku mau tinggal di rumah Ayah aja! Gak mau tinggal sama Ibu sekarang."
Rani tak terima kalau Dika pergi begitu saja meninggalkannya. Sang anak harus tinggal bersamanya di sini. Ia tak akan membiarkannya pergi malam hari seperti ini.
"Gak! Ibu gak akan izinin kamu pergi ke rumah Mas Arif!"
"Tanpa izin dari Ibu, aku akan tetap pergi ke rumah Ayah sekarang," ujar Dika yang tetap membawa kopernya menuju ke luar.
Namun, Rani masih saja menghalang-halangi Dika agar tak pergi. Ia menarik pergelangan tangan sang anak dengan keras, hingga langkah pria itu terhenti.
"Bu, lepasin tanganku!"
"Kamu tetap di sini, Dik, sama Ibu. Jangan pergi."
"Sikap Ibu yang bikin aku gak betah dan pengen pergi dari sini!" ketus Dika pada sang Ibu.
Dika berusaha melepaskan pegangan sang Ibu dari pergelangan tangannya. Ia lekas pergi dan menuju ke halaman. Kemudian, Dika masuk ke dalam mobil dan membawa koper tersebut.