"Maafin Ayah ya, Nak. Dulu udah pernah sia-siain kamu. Ayah bahkan jarang ngasih kamu perhatian."
Arif tertunduk lemah dan mengaku bersalah atas sikapnya dulu. Namun, sekarang ia akan berubah untuk sang anak. Demi ingin kembali hidup rukun, Arif rela mengubah pribadinya sendiri.
"Jangan pikirin itu lagi, Yah. Aku udah lupain semuanya kok."
"Tapi, Ayah gak bakalan lupain itu. Itu semua terjadi karena sikap Ayah yang kelewatan sama kamu dan ibumu."
Yang lalu biarlah berlalu. Dika tak mempermasalahkan hal itu lagi. Ia sekarang mencoba fokus untuk meniti masa depan.
"Yah, kita coba lupakan masalah itu, ya. Aku pengen ngomong sesuatu sama Ayah."
"Apa itu?"
"Apa Ayah merestui hubunganku sama Leony?" tanya Dika dengan serius pada sang Ayah.
Arif lantas mengangguk ke arahnya. Dika merasa senang dan lega, akhirnya sang Ayah setuju dengan Leony.
"Asal kamu bahagia, pasti Ayah bakalan dukung," ucap Arif.