Malam hari sebelum pulang ke rumah, Arif terlebih dulu mampir ke rumah kontrakannya Rani. Ia ingin memberitahukan pada wanita itu bahwa sampai saat ini masih belum bisa menemukan di mana Dika berada. Ia juga cemas bukan main sekarang.
"Maaf, Ran. Mas masih belum bisa temuin Dika. Mas masih gak tahu dia ada di mana sekarang," ucap Arif penuh penyesalan.
"Ini semua gara-gara aku, Mas!" Rani pun menitikkan air mata di hadapan Arif.
"Emangnya ada apa? Kamu berantem ya sama Dika?"
Rani menceritakan semuanya pada Arif. Ia sempat menyuruh Dika untuk menjauh dari Leony dan juga memarahinya. Ternyata Dika tak terima diperlakukan seperti itu. Akhirnya, sang anak memutuskan untuk pergi dari rumah. Rani merasa bersalah atas kejadian ini.
"Harusnya aku gak marahin dia, Mas. Aku nyesal!"
"Udahlah, Ran. Jangan nangis kayak gini. Kamu harusnya bisa ngerti sama perasaannya Dika. Hmm, bukannya Mas gak bela kamu, ya. Tapi, ada baiknya kalau kamu restuin aja hubungan Dika sama Leony."
