"Dika, ngapain kamu ke sini lagi?"
Saat Leony membuka pintu, ia terkejut melihat kedatangan Dika ke sini. Entah mau apa lagi pria itu kemari. Namun, ia tetap mempersilakannya untuk masuk ke dalam.
Mira pun senang karena Dika datang lagi. Ia lekas mempersilakannya untuk duduk. Ekspresi wajah Mira begitu senang melihat pria itu datang, berbanding terbalik dengan wajah Leony yang terlihat kusut.
Dika yakin kalau Leony masih merasa marah dengannya. Ia pun berusaha untuk meminta maaf pada wanita itu. Ia akan melakukan segala cara agar bisa mendapatkan simpati Leony lagi.
"Ony, aku minta maaf ya sama kamu. Aku udah lancang banget karena–"
"Udah cukup! Gak usah kamu terusin lagi, Dik. Lupakan aja."
Dika mengangguk dan menatap ke arah Mira. Mira hanya diam saja dan tak berani bersuara. Kalau Leony sudah seperti ini, berarti ia tak mau diganggu dulu.
"Ya udah, tunggu dulu di sini ya. Mami mau buatin minum dulu buat kamu, Dik."