Dika tetap memaksa Leony agar memaafkannya. Ia berjanji tak akan mengulangi hal yang sama lagi. Namun, wanita itu tetap bersikeras untuk tak memberi maaf. Leony sudah terlanjur kecewa dengan Dika.
"Leony, aku mohon maafin aku, ya." Dika tiba-tiba saja memegang pergelangan tangan Leony.
"Gak usah pegang-pegang, Dik! Aku gak suka." Leony langsung menepis tangan Dika dengan kasar. Ia tak suka disentuh tanpa izin seperti ini.
"Tapi, aku pengen kamu maafin aku. Agar aku bisa lebih tenang sedikit. Setiap saat aku selalu ingat kamu, Ony. Aku rasanya sangat tersiksa sekali dan merasa bersalah."
"Itu karma buat kamu, Dik, karena udah ngecewain aku." Leony hendak bangkit dari duduk dan ingin menjauh dari Dika.
Pria itu tetap saja mengejarnya. Leony tak suka dibuntuti seperti ini. Ia merasa risih karena Dika selalu mengikutinya. Ia mencoba membuat pria itu pergi dari sini, tapi Dika tak mau pergi begitu saja.
"Mending kamu pulang deh. Aku rasa hari ini kerjaan kamu udah selesai juga kan?"