DAKK!
Kian meletakkan kembali botol air mineral miliknya keras-keras ke atas meja. Dehidrasi selesai ditangani, sisa pikiran Kapten itu yang melanglang buana dibawa hipotesis terbaru Tristan barusan. Sistem saraf di otaknya itu cepat sekali terhubung satu sama lain. "Sialan, masuk akal! Ada hemoglobin kan di bercak-bercak merah itu?" tanya Kian.
"Iya. Ada. Hemoglobin itu mungkin diawetkan, menggunakan petroleum eter," jawab Tristan.
Isyana menggelengkan kepalanya, "Kalau kalian mau menarik kesimpulan bahwa The Retro mengambil darah korbannya, lalu diawetkan, lalu dicecer-cecerkan di TKP itu ya gak bisa! Apa korelasinya?"
"Apalagi? Dia kan psikopat!"
"Tau darimana Lo kalau dia psikopat? Ada tesnya? Secara medis?" tanya Isyana beruntun. Tristan dan Kian terdiam. "Bener gak Key kalau indikasi psikopati seseorang harus di asses secara medis oleh psikiater atau yang kompeten?" lanjutnya, melirik Keandra mencari pembenaran. Psikiater itu mengangguk.