Bella membuka kotak P3K yang sudah Ia siapkan khusus untuk perawatan luka Tristan. Tristan duduk menurut di pinggir tempat tidur, sementara Rafa memeluk lehernya di belakang, sesekali melirik ngeri dua garis panjang luka Tristan di dada kirinya itu. Seminggu lebih luka itu ditangani, dan kondisinya masih tak terlalu baik meski telah mengering sebagian besar.
"Papa itu kenapa Papa?" tanya Rafa penasaran akhirnya.
"Hmm ..." Tristan berpikir, mencari alasan yang sedikit 'halus' untuk dibicarakan dengan anak kecil, "Ini Papa jatuh di jalan, jadi deh luka ..."
"Yuka? Kenapa Papa jatuh?" lanjutnya. Masih kecil sudah suka berpikir kritis. Bagus.
"Papa ... kesandung batu, hehe."
Rafa bergidik ngeri-lucu, "Sakit Pa ..."
"Iya ... aw ..." Tristan memekik kesakitan, perih sekali betadine yang baru saja disentuhkan Bella melalui kapas steril ke lukanya itu, "Gak ada aba-aba nya sih Ma?" protesnya masih mengaduh.
