Tiga hari berlalu dengan sangat cepat, meski setiap detik di rentang waktu itu terasa sangat melelahkan dan semakin melelahkan. Harapan akan terkuaknya sesuatu yang sangat besar dari investigasi mendalam non-stop yang dilakukan tim penyidik tampaknya belum muncul ke permukaan, meskipun progres masif telah terjadi.
Ruang bawah tanah itu berhasil dibongkar, dengan menghancurkan sebagian besar lantai satu. Tidak ada apa-apa, hanya ruang kosong tanpa satu pun benda kecuali debu tebal dan pasir halus. Namun Isyana dan yang lain tak lepas curiga, pun para teknisi konstruksi yang bekerja. Keberadaan ruangan itu terlalu janggal bahkan jika dilihat dari struktur bangunan. Untuk apa sebuah ruangan digali, dibentuk, lalu ditutup kembali rapat-rapat?
Baiklah, tinggalkan dulu TKP yang satu itu.
Isyana dan yang lain harus berpindah fokus, terutama pada satu hal yang sangat genting, mendesak, ekstrem, dan dramatis; Tristan dan Candra yang menghilang.